KISAH KHALIFAH UMAR BIN KHATHTHAB r.a

       Umar bin Khaththab berasal dari bani ‘Aadiy, ayahnya bernama Nufail al Makhzumi al Quroisy. Ibunya bernama Hantamah binti Hasyim. Suku Adiy terpandang sebagai suku yang mulia dan memiliki martabat yang tinggi dikalangan bangsa arab.Umar bin Khaththab r.a lahir pada tahun 581 M, dua belas tahun lebih muda dari Rasulullah SAW. Dimasa Jahiliyah, Umar bin Khaththab r.a adalah saudagar kaya yang berpengaruh, mulia dan berkedudukan tinggi. Seringkali Umar bin Khaththab r.a diutus ke luar negeri untuk mewakili kaumnya, beliau juga terkenal sebagai orang pemberani, tidak mengenal takut dan gentar, mempunyai ketabahan dan kemauan keras, serta tidak mengenal ragu dan bimbang.Sebelum masuk islam, ia merupakan musuh utama kaum muslimin. Ia tidak segan-segan menyiksa keluarganya dari bani Adiy yang ketahuan memeluk agama islam.

Pada awalnya dakwah Islam mendapat hambatan yang hebat dari kaum Quroisy, sedangkan pemeluk agama Islam masih sedikit. Oleh karenanya dakwah Islam dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Nabi Muhammad SAW mengharapkan adanya pemeluk agama Islam yang kuat dan pemberani. Nabi Muhammad SAW telah mengenal ada dua orang pemeberani.Beliau berdoa :

“Ya Allah, kuatkan Islam dengan salah seorang dari dua orang yang bernama Umar (yaitu Amir bin Hisyam dan Umar bin Khaththab)”

Doa Nabi Muhammad SAW dikabulkan Allah SWT dengan masuknya Umar bin Khaththab ke dalam islam pada tahun kelima setelah kenabian. Umar bin Khaththab yang terkenal tegas, keras pemberani dan kejam tak mengenal belas kasihan terhadap musuhnya, suatu hari diutus kaumnya untuk membunuh nabi Muhammad SAW. Ia berangkat dengan membawa pedang terhunus di tangan kanannya. Di tengah jalan ia bertemu dengan Nu’aim Ibnu Abdillah. Melihat gelagat Umar yang demikian itu, Nu’aim bertanya : Hendak kemana, Umar ? Umar menjawab : Hendak membunuh Muhammad yang telah memecah belah kaum Quroisy dan mencela agama mereka. Dengan tersenyum, Nu’aim mencoba mengalihkan tujuan umar, lalu berkata : Alangkah baiknya kalau engkau kembali pulang mengurus keluarga engkau sendiri. Karena Fatimah adikmu bersama-sama suaminya Said Ibnu Zaid sekarang sudah mengikuti Muhammad SAW.Mendengar berita itu Umar geram dan marah sekali, langsung menuju rumah adiknya. Setibanya dirumah adiknya, di dengarnya suara orang sedang membaca Al-Quran, dibacakan oleh Khabab Ibnu Art, kepada Fatimah dan suaminya. Mendengar itu, Umar semakin percaya akan apa yang dikatakan Nu’aim. Dengan geram dan marah sekali ia langsung masuk. Melihat Umar datang tiba-tiba, Khabab menyembunyikan diri, dan Fatimah dengan cepat menyembunyikan lembar-lembar Al Qur’an yang baru di bacanya.Dengan suara keras bercampur marah Umar bertanya kepada adiknya : “Apakah yang kamu baca tadi ? Adiknya gugup, tak tahu apa yang di jawabnya. Umar semakin marah dan terus menampar adik dan iparnya. Akibat tamparan itu muka Fatimah berdarah. Melihat keadaan itu, Umar tiba-tiba insyaf akan kesalahannya dan sikapnya mulai tenang. Dengan lemah lembut dimintanya lembaran Al Qur’an itu. Diterimanya dan di bacanya, yaitu ayat yang tercantum dalam Surat Thaha.

Menjelang Khalifah Abu Bakar wafat, bala tentara muslimin sedang bertempur dengan gigih menghadapi tentara Romawi di bagian Utara dan Tentara Persia di bagian Timur. Kesehatan khalifah sudah mulai udzur. Untuk menjaga kesatuan dan persatuan umat Islam, khalifah Abu Bakar mengadakan musyawarah dengan kaum muslimin untuk memilih calon pengganti beliau sebagai khalifah. Musyawarah dengan mufakat bulat menyetujui Umar bin Khaththab ditunjuk sebagai calon pengganti khalifah mengganti Abu Bakar Ash Shidiq. Piagam pengangkatan Umar bin Khathathab ditulis sebelum Abu Bakar wafat.Kekhalifahan Umar bin Khaththab diterima dengan suara bulat oleh kaum muslimin adalah karena kepahlawanan dan keberaniannya melindungi islam dan kaum muslimin. Beliau menyempurnakan perjuangan khalifah Abu Bakar dalam menyebarkan Islam ke Persia, Iraq, Syiria, Mesir dan Palestina.

Khalifah Umar bin Khaththab r.a wafat pada tanggal 1 Muharrom 23 H (644 M). Beliau wafat akibat dibunuh, yaitu ketika beliau sedang menjalankan shalat subuh. Beliau ditikam oleh seorang budak Persi yang bernama Fairuz atau Abu Lukluk, karena dendam.

0 Response to "KISAH KHALIFAH UMAR BIN KHATHTHAB r.a"

Post a Comment